KANAL ONE, Singapura akan mengadakan pemilu pada 3 Mei, setelah Presiden Tharman Shanmugaratnam membubarkan parlemen negara pada hari Selasa 15 April 2025 kemarin.
Departemen Pemilu Singapuran menjadwalkan, melalukan nomonasi g pada 23 April 2025, terhadap para kandidat.
Calon potensial akan mengajukan dokumen pemilu mereka pada Hari Penominasian, setelah itu akan ada sembilan hari kampanye dan satu “hari pendinginan” sebelum hari pemungutan suara.
Ini akan menjadi pemilu umum ke-14 Singapura sejak kemerdekaannya, dan yang pertama bagi Lawrence Wong sebagai perdana menteri. Wong menggantikan Lee Hsien Loong yang telah memimpin pemerintah Singapura sejak 2004.
Menurut media lokal CNA, Partai Aksi Rakyat (PAP) yang berkuasa diperkirakan akan ditantang untuk semua 97 kursi parlemen. Masalah yang menjadi perhatian pemilih menjelang pemilu ini termasuk biaya hidup, lapangan kerja, serta pengangguran, lapor CNA, mengutip survei pada bulan Januari.
PAP telah memerintah Singapura sejak kemerdekaannya pada 1965. Pada pemilu umum terakhir pada 2020, partai ini meraih 61,24% suara dan memenangkan 83 dari 93 kursi parlemen yang tersedia.
Pemilu ini berlangsung di tengah-tengah gejolak global yang semakin meningkat, dengan Presiden AS Donald Trump yang terus menerus mengenakan tarif tinggi terhadap teman-teman dan musuh-musuhnya.
Mengenai tarif tersebut, Wong mengatakan dalam sebuah pernyataan kementerian pada 8 April, “Kami sangat kecewa dengan langkah AS ini, terutama mengingat persahabatan yang dalam dan telah lama terjalin antara kedua negara kami.” kata Wong
Pada hari Senin, Singapura melonggarkan kebijakan moneternya untuk kedua kalinya berturut-turut, karena negara kota ini melihat pertumbuhan nol sebagai kemungkinan setelah mencatatkan ekspansi PDB yang lebih rendah dari yang diperkirakan, yakni 3,8% pada kuartal pertama.
SAMBUT PEMILU
Partai Rakyat Singapura (Singapore People’s Party) merilis pernyataan melalui Facebook sebagai bentuk pengakuan atas diterbitkannya surat perintah pemilu tersebut.
Partai tersebut menyatakan bahwa fokus mereka adalah pada “menangani keprihatinan mendesak warga Singapura, termasuk meningkatnya biaya hidup, ketimpangan pendapatan, dan perlunya kebijakan yang lebih inklusif untuk seluruh lapisan masyarakat.”
Demikian pula, Ketua Aliansi Demokratik Singapura (Singapore Democratic Alliance), Desmond Lim, menyampaikan pernyataan singkat yang menyoroti sejumlah isu nasional, termasuk harga rumah bagi pasangan muda dan kenaikan pajak.
Sekretaris Jenderal Aliansi Rakyat untuk Reformasi (People’s Alliance for Reform), Lim Tean, juga merilis video singkat di Facebook. Ia mengatakan bahwa partainya menyambut baik kabar pemilu umum tersebut, dengan mencatat bahwa hal ini adalah “sesuatu yang telah lama kami nantikan dan persiapkan.” Kata Lim Tean.
Editor: Zet
Komentar0
Bebas berkomentar. Sesuai Undang-undang Republik Indonesia. Link aktif auto sensor.