GpYlTUY0GpOiTSGlBSAlTSG0TY==

BKN Luncurkan ASN Digital, Bentuk Transformasi Kepegawaian Berbasis Teknologi

Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Zudan Arif Fakrulloh (KO/Istimewa)

KANAL ONE, JAKARTA
— Badan Kepegawaian Negara (BKN) tengah mempercepat transformasi kepegawaian dengan mengusung program besar bernama ASN Digital. Transformasi ini bukan sekadar pilihan, tapi sebuah keharusan yang harus dilakukan untuk menjawab tuntutan zaman.

Badan Kepegawaian Negara (BKN) menilai sudah saatnya ASN bergerak mengikuti perkembangan teknologi. Sistim kerja yang selama ini ada di birokrasi Indonesia harus bertransformasi agar bisa lebih efisien dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

"ASN Indonesia harus siap menjadi ASN digital. Kita tidak bisa lagi mempertahankan pola kerja yang manual dan konvensional. Pemerintahan di masa depan harus lincah dan adaptif," ujar Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Zudan Arif Fakrulloh dalam rakor dengan para pejabat kepegawaian dari seluruh Indonesia, Senin, 15 April 2024.

Langkah pertama dalam program ASN Digital adalah pengembangan sistem manajemen talenta berbasis digital yang rencananya akan diluncurkan pada 2025. Program ini bertujuan untuk menyelaraskan kebutuhan pemerintah dengan potensi terbaik yang dimiliki ASN. Dalam pandangan Zudan, melalui sistem yang terintegrasi, penempatan ASN di posisi yang tepat akan lebih optimal dan berbasis data.

"Tujuan utama dari digitalisasi ini adalah memaksimalkan potensi ASN. Kami ingin memastikan bahwa setiap ASN ditempatkan di posisi yang sesuai dengan kompetensinya. Ini hanya bisa dicapai jika data yang digunakan benar-benar akurat dan sistematis," tambah Zudan.

Ke depannya, digitalisasi ini tidak hanya mencakup rekrutmen dan penempatan, tetapi juga akan mencakup berbagai proses lainnya seperti pengembangan kompetensi, penilaian kinerja, hingga proses mutasi dan promosi. Dengan sistem yang lebih transparan dan berbasis data, setiap keputusan yang diambil akan lebih objektif dan terukur.

Sebagai bagian dari program ini, BKN juga akan melakukan pelatihan literasi digital untuk seluruh ASN. Ini merupakan langkah penting agar ASN bisa beradaptasi dengan cepat terhadap sistem yang baru. Zudan mengingatkan bahwa transformasi digital bukan hanya soal teknologi, tetapi juga soal perubahan mindset dan pola pikir.

"Transformasi digital tidak hanya soal perangkat dan aplikasi. Yang paling penting adalah perubahan pola pikir. ASN harus memiliki mindset yang terbuka dan siap belajar teknologi baru. Jangan sampai kita tertinggal dalam menghadapi perkembangan zaman," tegas Zudan.

Dalam jangka panjang, BKN berharap bahwa program ASN Digital ini dapat menjadi landasan utama bagi Reformasi Birokrasi Nasional yang lebih modern. Dengan sistem yang lebih efisien dan terintegrasi, pelayanan publik akan semakin optimal, transparan, dan akuntabel. Tujuannya? Membawa Indonesia menuju era pemerintahan yang lebih digital, cepat, dan responsif.

"Kami ingin ASN menjadi pilar utama dalam mendukung Indonesia Maju. Dengan ASN yang lebih cerdas dan siap menghadapi perubahan, kita semua bisa bekerja lebih efektif dan menghadirkan pelayanan yang lebih baik untuk rakyat," tutup Zudan, penuh harap.

Penulis: KO_05

Editor: Zet


Komentar0

Bebas berkomentar. Sesuai Undang-undang Republik Indonesia. Link aktif auto sensor.

Cari Berita Lain di Google News

Type above and press Enter to search.