KANAL ONE, MATARAM - Calon Gubernur NTB nomor urut 02 Zulkiflimansyah memberikan jawab menohok atas pertanyaan perihal Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang dilontarkan calon wakil Gubernur nomor urut 01 HW Musyafirin.
"Ya mungkin pak bupati tidak melihat data terakhir. IPM NTB salah satu yang peningkatannya paling luar biasa di seluruh Indonesia. Jadi IPM kita itu tidak lagi rendah tapi salah satu yang perubahannya paling tinggi," jawab Bang Zul bungkam HM Musyafirin.
Dalam debat tersebut, HW Musyafirin menyinggung soal IPM provinsi NTB saat sesi tanya jawab antar paslon. Musyafirin menganggap IPM provinsi NTB masih berada di posisi terendah yakni 33 dari 34 provinsi di Indonesia.
"Dimana letak kebanggaan kita ber-NTB kalau Indek Pembangunan Keluarga (IPK)nya rendah, IPM juga rendah," singgung Musyafirin saat diberikan kesempatan oleh moderator untuk mengajukan pertanyaan ke palson nomor urut 02, Zul-Uhel.
Bang Zul menjelaskan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait Human Development Index (HDI) alasan mengapa standar hidup di provinsi NTB menjadi paling rendah karena salah satu penyebab utamanya karena banyak lulusan terbaik NTB yang kuliah di Jawa, Bandung, Jogja, Malang dan Surabaya. Sehingga daerah-daerah tersebut kata Bang Zul IPMnya selalu tinggi walau tidak keliatan ada hal-hal yang signifikan.
Oleh karena itu, kedepan lanjut Bang Zul yang perlu dilakukan adalah bagaimana kampus-kampus di NTB bisa menjadi tempat untuk orang luar NTB bisa berkuliah.
"Jadi ini bukan hanya teori pak bupati, tapi kita sudah siapkan beasiswa yang ribuan jumlahnya agar anak Aceh, Sumut, Lampung dan lainnya mau berkualiah di Hamzanwadi, Unram dan seluruh kampus yang ada di NTB," jelas Bang Zul.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) IPM NTB mengalami peningkatan dari 71,65 di tahun 2022 menjadi 72,37 pada tahun 2023. Capaian IPM NTB 2023 berada pada posisi tertinggi.
Penulis : Dedy Soe
Editor : Dedy Soe
Komentar0
Bebas berkomentar. Sesuai Undang-undang Republik Indonesia. Link aktif auto sensor.