Ketua Bawaslu Provinsi NTB, Itratip, saat menegaskan dukung Pemilu damai 2024 Relasi Kanwil Kemenag NTB pada Selasa 26 Desember 2023 di Mataram. |
KANAL ONE, MATARAM - Relawan moderasi beragama Kantor Wilayah Kementerian Agama Nusa Tenggara Barat (Relasi Kanwil Kemenag NTB) dukung Pemilu damai 2024.
Penyataan dukung Pemilu damai 2024 oleh Relasi Kanwil Kemenag NTB ini ditègaskan Ketua Bawaslu Provinsi NTB, Itratip, pada Selasa 26 Desember 2023 di Mataram.
Deklarasi Pemilu damai 2024 Relasi Kanwil Kemenag NTB menegaskan empat (4) poin penyataan dan komitmen untuk:
1. Menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
2. Siap melaksanakan dan mensukseskan Pemilu tahun 2024 yang bermartabat, berintegritas, jujur, adil, aman, damai dan demokratis.
3. Tunduk dan patuh pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Menolak segala bentuk penyebaran hoax, ujaran kebencian, money politik, politisasi agama dan etnis dalam Pemilu tahun 2024.
Deklarasi Pemilu damai 2024 ini menjadi bagian kegiatan pengukuhan 2.302 Relasi Kanwil Kemenag NTB oleh Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, di lapangan Sangkà reang Mataram, NTB.
Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, memberikan nilai positif kepada Kepala Kanwil Kemenag NTB. Menurutnya, pengukuhan dan deklarasi Pemilu damai oleh Relasi ini bisa dijadikan contoh oleh para Kanwil lainnya di Indonesia.
"Ya bagus, saya kira ini inisiasi dari Kanwil Kementerian Agama NTB yang menurut saya luar biasa, Saya akan sampaikan ke Kanwil yang lain supaya ini ditiru," ujar Menteri Agama RI.
Sementara dalam kesempatan berbeda, Ketua Forum Umat Beragama Nusa Tenggara Barat (FKUB NTB) Dr. Buya Subki Sasaki menyampaikan kehadiran Relasi adalah sebuah terobosan yang luar biasa karena tantangan disberagama, disberbangsa dan disberbudaya di zaman digital ini membutuhkan penanganan yang serius.
Relasi bisa bekerja sama dengan FKUB provinsi dan kabupaten kota se NTB. Juga bisa bermitra dengan lembaga-lembaga konsen seperti bale mediasi, lembaga Majelis Adat Sasak dan lainnya.
Sebagai Ketua FKUB Provinsi NTB, Dr Buya Subki Sasaki sangat berharap relawan ini jangan hanya dibentuk kemudian dibiarkan tetapi harus diberikan pengayaan wawasan keagamaan, kebangsaan dan kebudayaan.
Selanjutnya juga gerak langkah Relasi tidak hanya sebatas ceramah sosialisasi tetapi teraplikasi dalam kehidupan masyarakat. Contohnya menghadiri acara-acara keagamaan sebagai bentuk silaturahmi kebhinekaan kita, menjadi mediator dalam penyelesaian isu-isu lintas agama dan lintas budaya. Pungkasnya via ponsel.
Penulis: KO_02
Editor: Hadi
Komentar0
Bebas berkomentar. Sesuai Undang-undang Republik Indonesia. Link aktif auto sensor.